Senin, 21 Mei 2012 | By: rahmi

SEBUTIR KORMA PENJEGAL DO’A


Kamis, 29 Dzulhijjah 1422/ 14 Maret 2002Usai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa. Untukbekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekattimbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut danmemakannya. Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa.4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempatberibadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali.Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya."Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkanALLAH SWT," kata malaikat yang satu."Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yangsatu lagi.Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya,shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. "Astaghfirullahal adzhim" ibrahimberistighfar.Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma.Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidakmenemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "4 bulan yang lalu saya membelikurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya ibrahim."Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagangkurma" jawab anak muda itu."Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?".Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuhminat. "Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtuaitu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpaizinnya?"."Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudarasaya yang jumlahnya 11 orang. Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena merekamempunyai hak waris sama dengan saya.""Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu”

0 komentar:

Posting Komentar